Senin, 23 November 2020

Harga Emas Tidak Selalu Naik


Fakta Tentang Emas - Banyak yang beranggapan bahwa harga emas tidak pernah mengalami penurunan. Investasi emas merupakan hal yang sangat digemari oleh banyak kalangan investor di seluruh dunia. Harga dianggap sebagai sarana lindung nilai karena bersifat safe-haven.




Tahukah kalian kalau harga emas tidak selamanya mengalami kenaikan?

Semoga Anda tidak terkejut dengan fakta tentang emas yang akan kami bahas dalam artikel ini. Menurut survey dari beberapa lembaga bisnis dan investasi, emas adalah salah satu pilihan investasi yang paling aman. Di Indonesia sendiri, ada sekitar 50% pelaku investasi dari kalangan menengah memilih emas sebagai pilihan investasi mereka (Sumber: SWA Oktober 2013). Pertimbangan mereka lebih memilih investasi emas adalah karena dianggap memiliki tingkat resiko yang cenderung rendah dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.

Bahkan sebagian besar buku dan majalah yang membahas tentang investasi emas pun selalu mengatakan bahwa harga emas selalu naik dan cocok untuk dijadikan alat investasi. Tidak ada yang memberikan fakta mengenai harga emas pernah mengalami penurunan.

Fakta Harga Emas Turun

Menurut sejarah, emas mencapai harga tertingginya pada bulan September 2011 dengan harga sebesar $ 61.78 per Gram. Saat ini (24 November 2014) harga emas berkisaran di harga 38.58 per Gram. Anda bisa melihatnya di gambar yang kami lampirkan disini. (sumber: MetaTrader: XAU/USD 24 November 2014).


Nah, setelah melihat fakta gambar diatas "Apakah Anda masih punya pemikiran bahwa emas layak dijadikan sebagai alat investasi yang nilainya selalu naik?"

Melihat Emas Dari Sudut Pandang Bisnis

Fluktuasi pergerakan harga emas merupakan yang paling ekstrim dari instrumen investasi lainnya. Namun, sebagai pelaku investasi kita perlu lebih jeli melihat peluang yang tercipta dari fluktuasi harga tersebut. Selalu ada celah didalam fluktuasi pergerakan itu dan kita wajib memahami resiko yang akan terjadi nanti.

Strategi Menghadapi Fluktuasi Harga Emas

Walaupun trend emas saat ini sedang mengalami penurunan, emas tetap saja menjadi salah satu pilihan investasi yang layak Anda coba. Berikut merupakan strategi yang bisa Anda terapkan dalam menghadapi fluktuasi harga emas yang ekstrim:

Rencanakan Alokasi Dana Anda
Ada pepatah bijak dari Warren Buffet seperti berikut: "Don't put your eggs in one basket". Pepatah tersebut merupakan saran yang cocok diterapkan dalam bisnis maupun investasi apa pun. Sebelum melakukan penanaman modal, seorang Investor harus mempersiapkan rencana alokasi dana yang perlu dikeluarkan harus benar-benar terukur. Investor yang cerdas harus megetahui berapa persen keuntungan yang bisa didapatkan melalui investasi yang dilakukan. Disamping keuntungan, seorang investor yang cerdas harus bisa mengantisipasi kerugian yang akan dialami nantinya agar tidak merusak kantong utamanya.

Mencari Harga Rata-Rata Dari Tiap Transaksi
Fakta menyebutkan bahwa sampai hari ini tidak ada yang bisa memprediksi nilai atau harga emas dan produk investasi lainnya di masa mendatang. Tapi, selalu ada cara untuk mencari celah untuk melihat peluang yang akan terjadi nantinya. Salah satu cara paling aman adalah mencari tahu harga rata-rata dari harga emas dalam periode tertentu untuk memastikan tingkat keuntungan dan kerugian yang akan terjadi di masa mendatang.

Memperhitungkan Bunga Jika Anda Melakukan Kredit Emas
Bagi beberapa investor, melakukan investasi emas dengan cara kredit sangat mempermudah kantong mereka. Tapi yang namanya kredit selalu ada "bunga"nya. Anda perlu memperhitungkan segala kemungkinan yang akan terjadi dari segi keuntungan maupun kerugian. Baik naik maupun turunnya harga emas Investor diwajibkan membayar bunga kredit yang sudah ditetapkan di awal pembicaraan. Cara kredit ini lebih cocok untuk investasi jangka panjang (minimal 3 tahun).

Belajar dari pengalaman (Sejarah)
Dalam bisnis atau investasi apapun, sejarah pergerakan harga merupakan hal yang wajib diketahui. Dengan adanya sejarah pergerakan harga, kita bisa lebih mantap dalam mengambil langkah untuk berinvestasi. Layaknya seorang pengemudi, kita sudah punya patokan berapa lama waktu yang dihabiskan untuk mencapai tujuan yang sudah pernah ditempuh sebelumnya.
Continue reading...